Novel untuk anak dengan tema fantasi.
Tok … Tok … Tok …! Saat ini sudah pukul sebelas malam, dan Oden belum juga bisa tidur. Ia masih teringat kata-kata Lifli yang cerewet itu. Lifli tadi bilang kalau rumah yang ia tinggali berhantu. ”Cuma dahan pohon ... dahan pohon,” yakin Oden. Tok! Tok! Tok! Bunyi itu kembali terdengar. Oden bangkit. Kalau ia tidak melihat dengan mata kepala sendiri bahwa bunyi itu memang disebabkan dahan pohon, ia tak akan bisa tidur. Setelah memberanikan diri, ia membuka jendela kamarnya. ”Hai, namaku Fiam!” sapa anak berwajah pucat, tepat di depan jendela kamar yang terbuka. Oden membeku sekejap. Sampai ia kembali menemukan suaranya. ”HANTUUU!” teriaknya keras-keras.