Pagi ini sungguh cerah, sedikit cahaya terpancar dari arah timur masuk kekamar melalui cela-cela jendela. Dua warna yang ikut serta dalam sinarannya itu, merah dan orange yang disebabkan oleh partikel debu dan aerosol memanjakan mataku yang baru saja tersadar dari mimpi indah baru-baru, daun vinus yang masuk menjulur dari luar jendela masi terlihat basah karena embun pagi. Rani; kaka perempuanku mengetuk pintu kamar sebanyak tiga kali dari luar kemudian teriak di balik pintu dan mengatakan kalau roti dan susunya yang sudah siap di bawah. Ia satu-satunya saudariku yang sangat perihatin akan perjalanan hidupku yang sering disebutnya dengan istilah ‘progres yang payah’ dan aku tak akan mengambil pusing dengan apa yang orang lain asosiasikan dengan diriku dan kehidupanku.
Pagi ini sungguh cerah, sedikit cahaya terpancar dari arah timur masuk kekamar melalui cela-cela jendela. Dua warna yang ikut serta dalam sinarannya itu, merah dan orange yang disebabkan oleh partikel debu dan aerosol memanjakan mataku yang baru saja tersadar dari mimpi indah baru-baru, daun vinus yang masuk menjulur dari luar jendela masi terlihat basah karena embun pagi. Rani; kaka perempuanku mengetuk pintu kamar sebanyak tiga kali dari luar kemudian teriak di balik pintu dan mengatakan kalau roti dan susunya yang sudah siap di bawah. Ia satu-satunya saudariku yang sangat perihatin akan perjalanan hidupku yang sering disebutnya dengan istilah ‘progres yang payah’ dan aku tak akan mengambil pusing dengan apa yang orang lain asosiasikan dengan diriku dan kehidupanku.
Dr. Arbin Janu Setiyowati, S.Pd., M.Pd.; Dr. Indriyana Rachmawati, S.Pd., M.Pd.; Riskiyana Prihatiningsih, S.Pd., M.Pd.
Loading